Functional Fitness vs Crossfit, Apa Bedanya?

functional fitness vs crossfit

Functional Fitness vs Crossfit, apa sih bedanya? Artikel ini akan menjelaskan keduanya dengan terang benderang. Simak tuntas ya…!

Selama dekade terakhir, banyak orang mulai mengenal latihan berbasis gerakan fungsional, terutama melalui dua pendekatan populer: Functional Fitness dan Crossfit. Sekilas terlihat mirip, karena sama-sama menggunakan gerakan compound seperti squat, deadlift, pull-up, push-up, carry, hingga berbagai latihan conditioning seperti rower, skierg, dan running.

Namun, jika ditelusuri lebih dalam, keduanya memiliki filosofi, tujuan, pendekatan latihan, serta konteks penggunaan yang berbeda.

Apa itu Functional Fitness?

apa itu functional fitness

Functional fitness adalah konsep latihan yang berfokus pada gerakan alami tubuh manusia. Intinya sederhana: apa yang anda latih di gym, harus berguna dalam kehidupan nyata.

Contoh beberapa gerakan dan manfaat dalam keseharian:

– Deadlift + Farmer Carry yang dilatih, akan memampukan anda untuk mengangkat galon air dari depan rumah hingga dapur.

Lunges atau Step-up yang dilatih, akan memampukan anda untuk menaiki puluhan anak tangga, dan melakukan aktivitas hiking di alam bebas.

– Squat + Carry yang dilatih, akan memampukan anda mengangkat anak kecil dan menempatkannya di pundak dalam waktu lama.

Terkait: Deadlift: Apa yang Pemula Wajib Tahu!

Functional fitness bukan brand olahraga. Kendati sejak Agustus 2016 di Amerika, eksis International Functional Fitness Federation (IF3). Bukan brand olahraga – ia merupakan konsep latihan luas yang dapat diadaptasi di gym rumahan (home gym), private gym (apartemen, hotel, dll), office gym, dan atau gym besar yang punya alat seperti barbell, dumbbell, kettlebell, hingga mesin conditioning, seperti: Magnus Rower dan Magnus Skierg.

Apa itu Crossfit?

apa itu crossfit

Agar dapat melihat perbedaan, kaitan dan irisannya yang kuat, apa itu Crossfit perlu dijabarkan di sini – Crossfit adalah brand, metodologi, dan cabang olahraga kompetitif yang lahir dari akar functional fitness sendiri, tetapi memiliki format dan identitas yang lebih spesifik.

Ciri utama Crossfit itu constantly varied (latihan selalu berbeda setiap hari), high intensity (temponya cepat dan menantang), functional movements (gerakan multi-joint), ada Workout of the Days (WOD) yang terprogram, dan memiliki kompetisi resmi: Crossfit Open, Quarterfinal, Semifinal, hingga puncaknya pada Crossfit Games.

Crossfit juga melibatkan teknik yang lebih advanced, seperti: Olympic weightlifting (snatch, clean & jerk), dan Gymnastic skill (handstand walk, muscle-up, rope climb).

Itu sebabnya, Crossfit sering dianggap lebih teknis dan kompetitif dibanding Functional Fitness biasa.

Functional Fitness vs Crossfit: Perbedaan Inti

Walaupun keduanya sama-sama menggunakan gerakan multi-joint (squat, deadlift, push-up, pull-up, dan berbagai latihan conditioning), Functional fitness dan Crossfit lahir dari tujuan dan konteks yang berbeda.

Functional fitness adalah pendekatan latihan yang fleksibel dan tidak terikat format tertentu. Fokusnya meningkatkan fungsi tubuh, kekuatan stabil, mobilitas, postur, serta kemampuan bergerak yang relevan dengan aktivitas sehari-hari.

Terkait: Squat untuk Pemula, Lengkap Dikupas!

Sebaliknya, Crossfit hadir sebagai brand, metodologi, sekaligus cabang olahraga yang terstandarisasi dengan WOD-nya, benchmark workout, serta elemen kompetitif yang kuat.

Jadi, jika Functional fitness itu merupakan fondasi latihan agar tubuh lebih efektif dan sehat dalam kehidupan nyata, maka Crossfit adalah ekspresi yang lebih intens, eksplosif, teknis, dan terstruktur dari pondasi tersebut.

Dengan kata lain, sederhananya: Functional fitness adalah prinsip dasar, sedangkan Crossfit adalah salah satu format kompetitif yang dibangun dari prinsip itu.

Functional Fitness vs Crossfit: Mana yang Lebih Baik?

functional fitness vs crossfit mana yang lebih baik

Jawaban pertanyaan ini, tergantung tujuan anda!

– Jika ingin sehat, lebih kuat, bebas nyeri, dan lebih siap serta tangguh menghadapi aktivitas harian, maka functional fitness workout sangat ideal bagi anda!

– Jika ingin kompetitif, suka tantangan, suka progres teknis, dan ingin ikut event seperti Crossfit Open atau kompetisi box lokal di Crossfit Gym, maka Crossfit menjadi pilihan yang tepat untuk anda!

Saat ini, untuk sebagian orang, kombinasi keduanya justeru yang terbaik! Membangun pondasi melalui functional fitness, lalu perlahan meningkatkan skill Crossfit jika diperlukan.

Functional Fitness vs Crossfit dalam Dunia Modern: Termasuk HYROX

Saat ini, muncul tren baru lagi bernama Functional Fitness Racing, seperti HYROX. Olahraga ini menggunakan gerakan functional fitness, tetapi dengan format race-endurance, bukan gaya WOD sebagaimana Crossfit.

HYROX ini memiliki pola tetap: 1 km lari + 1 station functional workout × 8 ronde. Inilah yang membuat functional fitness semakin luas dan relevan, terutama bagi orang yang ingin performance nyata, bukan sekadar latihan untuk kebugaran dan atau estetika tubuh semata.

Penutup

Functional Fitness vs Crossfit terlihat mirip, tetapi keduanya berdiri di atas filosofi dan tujuan berbeda. Functional fitness adalah payung besarnya – Crossfit adalah cabang spesifik yang lahir dari akar fungsional fitness itu sendiri, dan berkembang menjadi olahraga kompetitif global.

Nah, bila anda sedang memulai atau ingin melanjutkan perjalanan latihan fisik yang serius, mulailah dari functional fitness workout untuk membangun kekuatan dasar, mobilitas, dan pola gerakan yang benar. Setelah itu, tentukanlah apakah ingin melangkah ke arah Crossfit atau HYROX.

Let’s do it!

Alat Olahraga di Rumah

Panduan Membuat Home Gym

Ingin tahu lebih lanjut bagaimana membangun sebuah HOME GYM di rumah Anda, simak panduan berikut!

Baca Selengkapnya