Weight Training di Rumah dengan 10 Prinsip Utama

weight training di rumah

Ingin tubuh lebih bugar, kuat, dan berotot tanpa harus ke gym? Weight training di rumah aja! Sebab, dengan atau tanpa alat gym, latihan beban di rumah sama efektifnya kok dengan berlatih di commercial gym, asalkan telah memahami dan menerapkan prinsip-prinsip utamanya – dipaparkan lengkap di bawah.

Artikel ini bisa jadi informasi dasar bagi anda, sebelum memulai weight training di rumah yang benar, aman, nyaman, dan efektif hasilnya. Mari kita mulai…

Apa itu Weight Training?

apa itu weight training

Dikutip dari artikel Weight Training: Solusi Lebih Kuat dan Sehat, weight training adalah latihan fisik yang menggunakan ‘beban’ sebagai resistensi untuk menstimulus dan melatih otot pada tubuh, guna menjadi lebih kuat dan berdaya tahan – beban tersebut dapat berupa beban eksternal (alat gym), seperti dumbbell, barbel, dan atau kettlebell, maupun dengan memanfaatkan berat tubuh sendiri, guna mencapai tujuan yang sama.

Rekomen: MAGNUS Kettlebell – Tetap Smooth dalam Repetisi Tinggi

Prinsip-Prinsip Utama Weight Training di Rumah

prinsip weight training di rumah

Sebelum memulai latihan beban di rumah, dengan atau tanpa alat gym, sebaiknya anda memahami terlebih dahulu prinsip-prinsip utamanya, yaitu:

  1. Tentukan Tujuan Latihan

Menemukan tujuan weight training di rumah adalah langkah awal. Jika anda sekadar ingin bugar, maka itulah hasil akhir (goals) yang hendak dicapai – metode bodyweight training saja sudah lebih dari cukup untuk mewujudkannya.

Namun, bila di masa depan berencana membangun massa otot dan kekuatan kelompok otot secara spesifik (latihan otot punggung, otot sayap, dan otot dada misalnya), dan atau melakukan compound training, maka eksistensi alat gym merupakan keniscayaan yang harus dipersiapkan dan menjadi investasi kesehatan jangka panjang anda.

Alat gym dimaksud tidak berarti harus yang langsung besar, berat, dan mahal, seperti all in one trainer misalnya – jika tiba waktunya untuk itu, dan atau merasa memang memerlukan alat gym multifungsi tersebut, tidak mengapa juga. Namun, investasi alat gym dimaksud bisa dimulai dari yang paling dasar, misalnya dumbbell.

  1. Latihan Fullbody di Awal

Bagi pemula, sebaiknya memilih terlebih dahulu program fullbody workout. Ini lebih ideal ketimbang metode split (per bagian otot). Meskipun, tujuan latihan anda (sebagaimana pada prinsip 1 di atas), sekadar ingin bugar.

Perlu diketahui, latihan fullbody di masa awal punya sejumlah manfaat, di antaranya: Membantu membentuk pondasi kekuatan dan koordinasi otot, melatih semua kelompok otot utama dalam satu sesi, meningkatkan frekuensi stimulasi otot (karena otot dilatih lebih sering per minggu), membantu adaptasi neuromuskular, dan menguasai teknik gerakan dasar.

Terkait: Weight Training Apa Saja Jenisnya?

Jadi, di masa-masa awal latihan, berlatihlah gerakan seperti Bodyweight Squat, Incline Push-up (lebih ringan dari push-up biasa), dan Bodyweight Row (yang ini memerlukan alat bantu sederhana di rumah: Dinding, meja, kursi, palang pintu, handuk, dll).

Nanti, setelah beberapa saat (tergantung kondisi fisik masing-masing), barulah lanjut ke metode split (misalnya gerakan berbasis PUSH-PULL-LEGS) untuk volume dan fokus yang lebih spesifik.

Contoh metode split berbasis gerakan push yang lebih terfokus, yakni: Standard Push-up, Pike Push-up (untuk bahu), Triceps Dips di Kursi, dll.

Contoh metode split berbasis gerakan pull yang lebih terfokus, yakni: Table Row/Inverted Row, Towel Row di Pintu, Backpack Row (jika ada beban tambahan ringan), dll.

Dan, contoh metode split berbasis gerakan legs yang lebih terfokus, yakni: Calf Raises (di tangga jika ada), Wall Sit, Glute Bridge, dll.

  1. Form Lebih Penting dari Beban

Rencana dan tujuan latihan sudah dimiliki. Saatnya berlatih. Eits, tunggu dulu…!

Perlu dipahami, bahwa semua jenis latihan yang bertujuan meningkatkan kekuatan otot, dengan adanya tahanan (resistensi) atau beban adalah Strength Training. Dan, weight training (latihan beban) itu termasuk sebagai salah satu jenis strength training.

Nah, prinsip utama dari strength training adalah FORM atau TEKNIK GERAKAN YANG BENAR di atas segalanya. Ini jauh lebih penting dari beban dan resistensi apapun itu.

Ingat, teknik yang buruk bisa menyebabkan cedera serius. Apalagi, dalam konteks latihan kekuatan di rumah dengan penggunaan alat gym – dimana tidak ditemani seorang professional trainer, dan atau spotter. Ini sangat beresiko, apabila prinsip utama ini diabaikan!

Jadi, pelajari dengan seksama gerakan yang hendak anda latih. Pahami betul tekniknya yang benar, sebelum memulai.

Rekomen: MAGNUS Deadlift Bar – Barbell Favorit para Powerlifter

Tips khusus pada bagian ini, yakni apapun bentuk/gerakan latihan pertama anda yang menggunakan alat gym (Barbell Squat misalnya), lakukanlah tanpa alat beban sama sekali (Bodyweight Squat) dalam beberapa waktu – untuk menguasai form-nya – gunanya, membentuk kebiasaan postur yang benar. Setelah fase tersebut, alat gym dengan bobot ringan bisa mulai digunakan – nanti, bobotnya ditingkatkan secara bertahap.

  1. Fokus pada Fungsi, Bukan Sekadar Bentuk

Form sudah benar, tetapi hasil latihan yang berfungsi dalam aktivitas harian itu lebih penting. Dengan kata lain, bentuk latihan yang benar, yang menghasilkan kekuatan otot, semestinya itu berkontribusi nyata dalam memperkuat tubuh melahap semua aktivitas fungsional  apapun – dari rutinitas kerja rumahan (menyapu, angkat-dorong barang, bawa belanjaan, naik tangga, dll) – aktivitas pekerjaan kantoran – hingga aktivitas olahraga.

Itu sebabnya, bagi pemula, yang kebetulan bukan seorang atlet angkat berat, memilih gerakan-gerakan functional training (yang meniru aktivitas harian) dalam weight training di rumah, itu pilihan yang sangat tepat.

  1. Terapkan Progressive Overload

Weight training di rumah dengan metode Bodyweight Workout adalah pilihan atau preferensi masing-masing. Ada banyak bentuk bodyweight workout yang sangat ampuh membangun kekuatan otot, dan bahkan menciptakan daya ledak.

Bagi pemula hingga tingkat menengah yang merasa cukup dengan kekuatan otot yang telah dimilikinya dari hasil latihan beban tubuh, ya sudah. It’s ok… Tapi, bila di waktu kemudian, anda merasa perlu menaikkan lagi level kekuatan, maka saatnya penggunaan alat gym. Ini akan memberikan potensi otot anda terus berkembang – entah itu dengan cara menambah bobot beban, repetisi (reps), durasi, dan atau memperlambat tempo gerakan.

Tips pada kondisi ini, yaitu menambahkan 1-2 repetisi saja dulu, atau sedikit peningkatan bobot beban (per 1,5 kg) pada minggu-minggu ke depan. Namun ingat, semua orang punya kondisi kemampuan berbeda. Itu sebabnya, saran profesional kebugaran, khusus untuk anda seorang, itu langkah bijak sebelum memulai.

  1. Hubungkan Otak dan Otot

Eksekusi weight training di rumah, bukan melulu soal otot (muskular). Otak (neuro) juga berperan. Inilah yang disebut dengan sistem Neuromuskular. Relasi dan koordinasi yang baik dari keduanya, memampukan anda mengontrol semua gerakan latihan dengan mulus.

Jadi, pada saat latihan berat tubuh, dan atau latihan angkat beban dimulai, otak anda terlibat sepenuhnya – seringan dan atau seberat apapun bobot latihan, pikiran harus menyatu dengan semua pola gerakan. FOKUS dan KONSENTRASI adalah istilah lain dalam hal ini.

Jika pikiran tidak fokus, gerakan ringan yang telah terbiasa dilatih berulang-ulang, bisa jadi salah eksekusi. Akibatnya, cedera. Bayangkan, bila kondisi tersebut kejadian pada saat anda mengangkat barbell berbobot berat, tanpa spotter, dan tanpa alat gym yang aman…?!

Dengan senantiasa menghubungkan pikiran dan otot, kontraksi eksentrik dan konsentris yang silih berganti berlangsung mulus saat latihan, dapat tervisualkan terus menerus dalam benak anda – bila demikian adanya, anda betul-betul sedang melakukan aktivitas weight training di rumah dengan benar.

  1. Bernapaslah dengan Benar

Semua orang tahu bagaimana bernapas. Namun, dalam konteks latihan beban, ini memerlukan teknik yang benar. Bernapas dengan benar saat latihan beban sangat penting untuk menjaga kestabilan dan kekuatan inti.

Tariklah napas (inhale) saat fase eksentrik, yaitu saat menurunkan beban atau saat otot memanjang (eksentrik), dan buanglah napas (exhale), saat fase konsentris, yaitu saat mengangkat beban, dimana otot berkontraksi (memendek).

Contohnya, saat Push-up, tariklah napas saat turun, dan buanglah napas perlahan saat gerakan mendorong naik. Begitu pula saat Squat, tariklah napas saat gerakan turun, dan buanglah napas perlahan ketika mulai berdiri kembali ke posisi awal.

  1. Konsistensi Lebih Penting Ketimbang Intensitas

Konsisten berlatih ringan, tetapi rutin itu lebih efektif ketimbang latihan berat, tapi jarang dilakukan. Ingat, tubuh membutuhkan rangsangan, dan atau kontraksi yang teratur, agar terbiasa mendapatkan tension, dan karenanya terus berkembang.

Konsistenkan waktu latihan maksimal 2-3 kali per minggu, dengan durasi, reps, dan bobot yang disesuaikan.

  1. Istirahat dan Pemulihan

Otot tidak tumbuh saat latihan, melainkan saat istirahat. Jadi, tanpa waktu istirahat yang cukup, pemulihan otot dan sendi tidak akan maksimal terbentuk. Kondisi seperti ini akan mereduksi hasil latihan panjang dan berat, dan bahkan potensi cedera lebih besar kemungkinan terjadi.

Memberi rest day 48 jam untuk otot yang sama, sebelum dilatih kembali, merupakan langkah tepat.

  1. Pentingnya Pemanasan dan Pendinginan

Pemanasan membantu mencegah cedera dan meningkatkan performa. Sedangkan, pendinginan dan peregangan membantu pemulihan otot dengan baik.

Karena itu, selalu lakukan 5-10 menit pemanasan dinamis (dynamic stretching) sebelum latihan, seperti leg swings dan arm circles. Dan, lalu peregangan statis (static stretching) setelahnya, seperti gerakan menyentuh jari kaki sambil berdiri diam.

Manfaat Weight Training di Rumah

manfaat latihan beban di rumah

Berikut beberapa manfaat utama latihan beban atau weight training di rumah:

Aman untuk Pemula

Weight training di rumah dengan alat gym berbobot ringan itu aman untuk pemula. Asalkan, menerapkan ke-10 prinsip utama di atas.

Hemat Waktu dan Biaya

Tidak perlu pergi ke gym, dan membayar member fee yang pastinya akan naik secara periodik.

Tanpa Antri Alat

Tidak perlu mengantri alat gym populer di gym. Alat punya sendiri, anda bebas menggunakannya kapan saja anda mau.

Privasi

Latihan tanpa kuatir dilihat orang, dan mungkin di-judge orang lain. So, tidak ada itu gymtimidation!

Fleksibel

Bisa dilakukan kapan saja sesuai waktu yang anda mau. Bahkan, bisa sharing dengan anggota keluarga dekat.

Efektif

Dengan teknik yang benar, hasilnya bisa sama bagusnya dengan latihan di gym (membentuk dan menguatkan otot, meningkatkan metabolisme, membakar lemak, berdaya ledak, dll).

Alat Gym yang Dibutuhkan

alat gym yang dibutuhkan di rumah untuk latihan beban

Untuk pemula, anda tidak perlu banyak alat. Apalagi, alat gym yang mahal. Berikut rekomendasi peralatan gym minimal yang bisa dimiliki pada tahap awal memulai weight training di rumah:

  • Yoga Mat (jika merasa perlu)

  • Dumbbell

  • Resistance band

  • Bench Gym (bisa diganti kursi kokoh dan stabil)

  • Barbell (tanpa plates)

Bila nanti rencana latihan anda bergerak progresif, dan menjadi kebutuhan jangka panjang, guna berlatih lebih aman, nyaman, dan menarget isolation training sekaligus compound exercises, melalui satu alat utama saja, maka eksistensi sebuah all in one trainer atau all in one machine gym, bisa kemudian dipertimbangkan eksistensinya di home gym anda.

Kesalahan Umum Weight Training yang Harus Dihindari

kesalahan umum yang harus dihindari akibat latihan di rumah

7 kesalahan umum yang harus dihindari saat melakukan weight training di rumah, terutama bagi pemula:

  1. Tanpa Pemanasan dan Pendinginan

Banyak orang langsung masuk ke latihan tanpa pemanasan, padahal ini penting untuk meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi risiko cedera.

Jadi, lakukan pemanasan 5-10 menit seperti jumping jack, arm circle, atau dynamic stretching.

  1. Teknik Gerakan yang Salah

Karena tidak ada pelatih yang mengawasi, pemula sering melakukan gerakan dengan postur yang salah. Ini bisa menyebabkan cedera yang berdampak jangka panjang.

Dapatkan saran dan atau instruksi profesional, tonton video tutorial terpercaya, serta gunakan cermin untuk mengecek postur anda.

  1. Mengangkat Beban Terlalu Berat

Ingin hasil cepat sering membuat orang langsung menggunakan beban berat di awal-awal latihan, padahal tubuh belum siap untuk itu. Ini sangat beresiko, bahkan berbahaya!

Selalu mulailah dengan beban ringan, fokus pada bentuk gerakan, dan nanti naikkan beban secara bertahap (progressive overload).

  1. Weight Training di Rumah Kurang Konsisten

Latihan semangat di awal, tapi tidak disiplin melanjutkan. Padahal, konsistensi adalah kunci dari hasil latihan yang didambakan.

Karenanya, buatlah jadwal latihan mingguan, dan pasang target realistis yang bisa anda capai.

  1. Mengabaikan Istirahat dan Pemulihan

Latihan setiap hari tanpa memberi waktu otot untuk pulih justeru menghambat pertumbuhan otot dan meningkatkan resiko cedera serius.

Idealnya, berikan waktu istirahan 48 jam pada kelompok otot yang dilatih, dan dapat melatihnya kembali setelah rest day itu. Dan, setiap hari sediakan waktu tidur minimal 7 jam per malam. Jadi, istirahat dan pemulihan, jangan pernah diabaikan!

  1. Tidak Memperhatikan Nutrisi

Latihan keras tanpa nutrisi yang cukup akan membuat hasil sulit terlihat. Dalam hal ini, bukan cuma tentang nutrisi, tetapi juga kebutuhan akan air minum (hidrasi). Pastikan, anda mengkonsumsi air putih 1,5 liter hingga 2 liter per hari.

Selain itu, pastikan adanya asupan protein, karbohidrat, lemak sehat, dan air yang cukup setiap hari.

  1. Tidak Mencatat Progres

Tanpa mencatat perkembangan, sulit mengetahui apa yang berhasil atau perlu diperbaiki dari latihan anda.

Catat manual progres latihan Anda. Atau, gunakan aplikasi untuk mencatat beban, repetisi, dan frekuensi latihan yang sudah dijalani. Nanti, setelah terbiasa berlatih, anda bisa jadi sudah bisa menghapal di kepala semua progres latihan anda.

Penutup

Weight training di rumah untuk pemula bukan hanya mungkin dilakukan, tetapi juga sangat efektif jika tahu cara memulainya dengan prinsip-prinsip utamanya.

Dengan peralatan dasar dan sederhana, program yang teratur, dan komitmen jangka panjang, anda bisa mencapai tubuh yang lebih kuat dan sehat sebagaimana yang didambakan – semua dimulai dari rumah.

Panduan Membuat Home Gym

Ingin tahu lebih lanjut bagaimana membangun sebuah HOME GYM di rumah Anda, simak panduan berikut!