Artikel
Mengenal Gejala Overtraining dan Menghindarinya
Salah satu sindrom yang terjadi saat tubuh melakukan kegiatan olahraga dengan ritme yang tidak sesuai adalah gejala overtraining. Apa itu overtraining? Yuk, simak ulasan overtraining berikut ini.
Apa itu Overtraining
Olahraga yang tepat dapat membantu memelihara organ pernapasan, melatih otot, meningkatkan sirkulasi darah, serta mempertahankan daya tahan tubuh.
Tak heran jika kemudian aktifitas ini dimasukkan sebagai agenda wajib, untuk meningkatkan kebugaran. Namun, tahukah Anda ternyata ritme olahraga yang berlebihan dapat mencelakai tubuh?
Fenomena inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan overtraining syndrome. Kondisi ini muncul ketika tubuh melakukan latihan tanpa diimbangi jeda istirahat yang tepat. Akibatnya, tubuh mengalami kelelahan yang luar biasa, dan memunculkan reaksi negatif.
Gejala overtraining mirip seperti tubuh yang menderita overdosis obat. Asupan latihan yang dipaksa secara berlebihan ternyata bukannya membuat tubuh makin sehat, namun malah memunculkan cedera.
Jika hal ini diabaikan dan diulangi terus-menerus, maka cedera tubuh tak hanya berkisar pada otot dan jaringan tulang saja, melainkan memengaruhi nafsu makan, stamina, bahkan gangguan dalam beristirahat.
Cek juga: Paket Home Gym X7 Functional Trainer
Gejala Overtraining
Overtraining tak hanya dapat menyerang atlet atau olahragawan profesional, melainkan bisa juga menimpa Anda yang masih pemula.
Umumnya hal ini muncul karena Anda berolahraga secara serampangan dan melupakan pentingnya penambahan intensitas olahraga secara bertahap.
Akibatnya tubuh tak memiliki kesempatan yang cukup untuk beradaptasi. Berikut ini merupakan gejala overtraining yang harus diwaspadai.
-
Gejala overtraining: terjadinya cedera
Salah satu penyebab terjadinya cedera adalah karena tubuh dipaksa beraktifitas melebihi kemampuannya. Jika Anda mulai merasakan gejala ini, maka sebaiknya beristirahat terlebih dahulu sembari menunggu tubuh kembali pada kondisi terbaiknya.
Cedera yang disebabkan oleh overtraining tak hanya dapat memunculkan pengeroposan tulang, namun juga bisa merusak jaringan lunak, memunculkan ketegangan otot, hingga patah tulang.
-
Nyeri pada otot
Apakah Anda kerap merasakan nyeri otot ketika berolahraga? Jika iya, maka Anda harus melakukan evaluasi terhadap intensitas dan jenis olahraganya!
Nyeri otot merupakan salah satu tanda overtraining. Hal ini muncul disebabkan karena otot menjadi tegang akibat dari latihan yang terlalu padat. Nyeri yang terus diabaikan dapat berujung pada perobekan otot.
-
Perubahan pola makan
Gejala lain dari terjadinya overtraining adalah perubahan pola makan selama berolahraga. Ketika tubuh beraktifitas, ia akan mengirimkan sinyal untuk meminta asupan nutrisi. Hal inilah yang kemudian diartikan dengan rasa haus dan lapar.
Namun kemudian sinyal ini kerap terganggu akibat terjadinya latihan berlebihan, sehingga tubuh tidak dapat memprediksi kebutuhan asupan lagi.
Tak heran jika kemudian olahraga justru membuat Anda semakin tak nafsu makan. Jika terus dibiarkan, bisa-bisa tubuh mendeirta cedera karena kekurangan gizi.
-
Gejala overtraining: turunnya performa tubuh
Ketika tubuh mengalami gejala overtraining, gejala vital yang juga ditunjukkan adalah penurunan performa. Mulai dari kehilangan fokus, turunnya kelenturan dan kelincahan otot, memburuknya stamina, hingga lambannya tubuh dalam merespon serangan dari luar.
Jika Anda mulai merasakan tubuh yang melambat tiap kali berolahraga, maka Anda harus waspada dan lebih peka terhadap ritme latihan Anda.
-
Gejala overtraining: Kelelahan
Menyambung gejala perubahan pola makan yang sebelumnya telah dijelaskan, tanda berikutnya dari overtraining adalah terjadinya kelelahan yang luar biasa pada tubuh.
Hal ini muncul saat tubuh tak menerima asupan energi yang cukup. Ketika berada pada konsisi ini, tubuh bahkan tidak bisa lagi diajak berkompromi untuk latihan.
Pemulihan dari kelelahan ini membutuhkan waktu, tak bisa dilakukan dengan minum dan makan secara spontan.
-
Munculnya reaksi stres
Kegiatan olahraga terbukti menjadi salah satu cara terbaik untuk membantu mengatur hormon stres yang ada dalam tubuh. Namun jika olahraga ini dilakukan secara berlebihan, tubuh bukannya merasa rileks, melainkan menjadi tertekan.
Sehingga efek yang dihadirkan justru perasaan gelisah, tidak nyaman, bahkan kesulitan untuk tidur.
Baca juga: Inilah Kombinasi Latihan Otot yang Tepat
-
Daya tahan tubuh memburuk
Ketika tubuh berada dalam keadaan kekurangan energi yang ditambah dengan munculnya reaksi stres, maka daya tahannya akan menjadi rentan.
Jika Anda mulai mengalami reaksi tubuh yang mudah sakit sehabis menjalani latihan yang intens, maka Anda harus waspada terhadap terjadinya gejala overtraining.
Jangan memaksakan olahraga pada tubuh yang tengah mengalami penurunan daya tahan.
-
Hilangnya kenikmatan berolahraga
Olahraga diketahui dapat melepaskan hormon dopamine yang mampu memberikan reaksi bahagia pada tubuh. Namun intensitas yang berlebihan justru menyebabkan tubuh menderita kelelahan mental dan fisikal.
Hal ini bisa menyebabkan hormon dopamine gagal untuk dilepaskan. Hilangnya kenikmatan berolahraga ini bisa ditunjukkan dengan adanya rasa jenuh, malas, tak berminat mencapai target, hingga merasa tertekan ketika harus melaksanakan jadwal rutin.
Pemulihan dari Overtraining
Jika Anda mulai mengenali gejala overtraining pada tubuh, berikut adalah penanganan yang bisa membantu pemulihan Anda.
-
Beristirahat dan memberi jeda pada latihan
Hal pertama yang wajib Anda lakukan adalah menurunkan intensitas latihan dan mengambil istirahat yang cukup.
Tindakan ini bekerja layaknya pendinginan dalam olahraga. Tubuh akan memiliki waktu yang cukup untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan latihan yang telah diterima.
Pada fase ini, Anda masih bisa melakukan olahraga ringan yang tak membebani tubuh.
-
Melakukan pijat relaksasi
Cara ini berfungsi untuk mengembalikan kenyamanan pada pikiran dan tubuh Anda. Ketika overtraining terjadi, tubuh mengalami stres sehingga berakibat pada kekacauan hormon tubuh.
Dengan melakukan pijat relaksasi, tubuh akan menerima stimulan positif yang bisa mengendurkan ketegangan otot dan mengembalikan kesegaran pikiran.
-
Memastikan kecukupan asupan nutrisi
Tubuh yang menderita overtraining harus diperhatikan asupan nutrisinya. Hal ini bertujuan untuk membantu mendukung pemulihan tubuh dari dalam.
Beberapa asupan yang bisa Anda konsumsi adalah zinc, protein, karbohidrat, serat dan vitamin. Anda juga harus memastikan tubuh tetap mendapatkan cairan yang cukup dan tidak dehidrasi.
Cek juga: PAKET HOME GYM PT POWER RACK
-
Mengonsultasikan ke dokter
Apabila Anda mengalami keluhan overtraining yang tak tertahankan, atau merasa keraguan dalam diagnosa mandiri, maka Anda disarankan untuk segera mengonsultasikannya ke dokter.
Hal ini betrujuan untuk menghindari kerusakan berlanjut pada sel-sel tubuh.
Setelah mengetahui apa itu overtraining dan apa saja gejala overtraining, Anda harus lebih berhati-hati dalam menyikapi reaksi sakit yang muncul paska berolahraga.
Jika sebelumnya Anda melabelinya sebagai sesuatu yang normal, maka ke depannya Anda harus lebih telaten lagi dalam mengevaluasi ritme dan intensitas latihan.
Panduan Membuat Home Gym
Ingin tahu lebih lanjut bagaimana membangun sebuah HOME GYM di rumah Anda, simak panduan berikut!
The Blog
Kumpulan artikel fitness, kebugaran, dan tips.
Baca Semua artikelArtikel
17 Makanan Berprotein Pembentuk Otot
Artikel Home Gym
Rekomendasi 5 Home Gym Equipment Terbaik
Artikel
Latihan Renang yang Perlu Anda Ketahui
Artikel
Olahraga Aman untuk Penderita Diabetes
Artikel Peralatan Gym
Alat Fitness Multifungsi Murah, Adakah?
Artikel
3 Alat Kardio untuk Home Gym Anda
Gym Projects
Fitness di Yogya, Ada The Fit Lab
Artikel
7 Manfaat Kopi untuk Olahraga