Cutting Program dan Cara Melakukannya

Cutting program

Dalam dunia kebugaran, ada sebuah istilah yang sering terdengar yaitu cutting program. Jika diartikan secara bahasa, cutting adalah memotong.

Apa hubungannya dengan kebugaran? Apakah cutting program sulit dijalankan? Untuk mengetahuinya lebih lanjut, silahkan simak uraian kami di bawah ini ya.

Apa Itu Cutting Program?

Program diet cutting adalah sebuah teknik yang populer di dunia kebugaran. Pada dasarnya, program ini adalah sebuah fase di mana seseorang berupaya untuk kurus sesuai target yang dimiliki.

Ada dua jenis treatment yang dikaitkan dengan program cutting, yaitu diet dan olahraga. cutting diet pada dasarnya dilakukan untuk memangkas lemak yang ada di tubuh.

Sementara cutting training adalah sebuah program yang dirancang untuk menjaga otot tetap berkembang meski diet ketat sedang berlangsung.

Kedua jenis treatment itu mesti berjalan bersama. Karena, jika hanya melakukan cutting diet, maka massa otot akan ikut berkurang. Sebaliknya, efektivitas cutting training tidak akan optimal jika tidak diimbangi dengan diet yang tepat.

Aturan dasar pada diet cutting program adalah memastikan jumlah kalori yang masuk tidak lebih besar dari kalori yang dibakar. Itu sebabnya, perhitungan kalorinya berbeda untuk setiap orang dengan faktornya masing-masing. Yang terpenting adalah menjaga agar asupan protein dan karbohidrat diimbangi dengan aktivitas fisik.

cutting diet juga memiliki waktu program yang berbeda, tergantung seberapa banyak berat yang ingin dikurangi. Semakin banyak maka semakin lama program ini harus diikuti.

Biasanya, hasil terbaik bisa dirasakan setelah 2 hingga 4 bulan mengombinasikan diet dan olahraga yang tepat.

Karena mengombinasikan dua usaha yaitu dari dalam dan luar, maka hasil cutting program umumnya lebih permanen. Asalkan kebiasaan hidup sehat dan olahraga tetap dilakukan meskipun program dietnya sudah dilonggarkan, karena cutting diet memang biasanya dilakukan dalam jangka pendek.

Cara Melakukan Cutting Program

Pada dasarnya, cutting diet bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu. Itu sebabnya, ada baiknya jika Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli nutrisi untuk mengetahui jenis diet yang tepat. Akan tetapi, berikut ini adalah panduan dasar untuk mengikuti diet ketat cutting:

  1. Kalori

    Ketika mengurangi berat badan, tubuh Anda harus berada pada kondisi defisit kalori. Mengapa kalori berperan penting dalam menurunkan berat? Ketika Anda makan, kalori yang masuk hanya akan dikonversi menjadi 2 hal, yaitu energi dan lemak.

    Ketika melakukan cutting program, targetkan kalori yang masuk lebih sedikit dari yang Anda bakar setiap harinya. Sebagai contoh, orang dewasa dengan berat badan normal membutuhkan 2500 kalori untuk menjaga berat badan ideal, 2000 kalori utuk menurunkan berat badan, atau 1500 kalori untuk penurunan berat badan yang lebih cepat.

    Anda bisa menghindari kalori berlebihan dengan tidak mengonsumsi makanan tinggi kalori dan rendah nutrisi, seperti soda dan makanan olahan. Anda juga bisa menyiasati jumlah kalori yang dikonsumsi dengan membatasi porsi makan.

  2. Protein

    Cutting program mengharuskan Anda untuk mencukupi kebutuhan protein. Protein mengandung asam amino yang berperan dalam menjaga jaringan otot, memperbaiki metabolisme, dan mengurangi nafsu makan. Yang paling utama, protein menjaga otot agar tidak menyusut seiring turunnya berat badan.

    Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa kebutuhan protein ketika menjalankan program diet cutting lebih banyak dari biasanya. Sebab, Anda harus memangkas kalori namun tetap harus rutin berolahraga. Protein menjadi substitusi yang baik untuk kalori yang berkurang.
    Cutting program

  3. Lemak

    Peran penting lemak dalam cutting program tak bisa dipandang sebelah mata. Meskipun lemak adalah hal yang akan dipangkas, namun Anda tidak boleh benar-benar menghapus asupan lemak. Sebab, lemak membantu proses produksi hormon testosteron yang berguna untuk menjaga massa otot.

    Jika Anda berniat mengikuti program cutting diet, maka harus memasukan lemak sekitar 15%-30% sebagai pengganti kalori. Setiap gram lemak mengandung 9 kalori, dan Anda butuh sekitar 33 sampai 67 gram lemak. Lemak tersebut tidak melulu berasal dari daging, tetapi juga bisa didapatkan dari alpukat, keju, dan salmon.

Makanan Terbaik untuk Cutting Program

Pada dasarnya, karbohidrat lebih mudah menjadi bahan bakar untuk dijadikan energi. Anda bisa mengonsumsi beberapa makanan berikut untuk memudahkan program diet cutting:

  1. Dada Ayam

    Dada ayam adalah sumber protein dan vitamin yang dapat membantu fungsi tubuh secara optimal ketika menjalankan cutting training.

    Sebuah penelitian pernah dilakukan pada tahun 2010, dan menunjukan bahwa daging ayam yang kaya akan kandungan selenium mampu membantu proses penurunan berat badan.

  2. Telur

    Telur juga merupakan sumber protein yang sering menjadi menu regular pada cutting program. Selain itu, telur juga mengandung lemak sehat dan juga beberapa vitamin. Salah satu kandungan yang penting bagi sintesis protein di dalam otot adalah leusin, salah satu tipe asam amino di dalam telur.

    Baca juga: Mengenal Susu Whey Protein dan Manfaatnya

  3. Kacang-kacangan

    Kacang-kacangan juga menjadi sumper protein yang disediakan secara alami. Protein pada kacang-kacangan dapat bermanfaat bagi pembentukan otot. Selain protein, kacang-kacangan juga kaya akan zat besi dan vitamin yang bermanfaat bagi tubuh.

  4. Nasi Merah

    Daripada beras putih biasa, beras merah memiliki sumber karbohidrat yang lebih sedikit, tentu ini baik jika Anda sedang berusaha menurunkan berat badan. Karbohidrat tersebut menjadi bahan bakar ketika Anda menghabiskan waktu untuk membentuk otot dengan jalan berolahraga.

  5. Susu

    Susu adalah sumber alami yang mengandung kombinasi karbohidrat, protein, dan lemak. Perhatikan jenis susu yang akan dikonsumsi. Pastikan Anda memilih susu dengan kadar kalori yang rendah, seperti susu skim ketimbang susu murni.

Jenis Latihan Untuk Mendukung Cutting Program

Seperti dijelaskan di atas, diet ini akan semakin sukses jika diimbangi dengan program latihan yang dikenal dengan sebutan cutting training atau cutting exercise.

Program latihan untuk keberhasilan diet ini sejatinya bisa disesuaikan dengan preferensi dan kondisi yang dimiliki. Yang paling penting adalah jenis latihan yang dilakukan secara berkelanjutan, rutin, dan nyaman Anda lakukan dalam waktu yang lama. Dalam artian, Anda tak boleh cepat bosan dengan suatu jenis latihan.

Apa itu crossfit

Jenis latihan yang cocok disandingkan dengan program diet ketat adalah angkat beban. Hampir semua program diet atau penurunan berat badan pasti menyisipkan latihan beban.

Latihan beban juga memiliki tantangannya tersendiri. Jika Anda pemula, bisa memulai dengan beban yang ringat. Seiring waktu, beban bisa ditambahkan seiring dengan meningkatnya pengalaman dan kekuatan otot.

Cek juga: MAGNUS SOVIET WOD BARBELL

Latihan kardio juga menjadi salah satu latihan yang disarankan dalam cutting program. Sejatinya, latihan kardio bisa membakar lebih banyak kalori dibandingkan dengan angkat beban. Jadi, angkat beban sebenarnya lebih ditujukan agar otot tidak melemah dan mengecil.

Latihan kekuatan yang terdiri atas beberapa set latihan juga berperan dalam pembentukan otot. Ketika menjalankan program ini, tentunya akan lebih baik jika sekaligus membentuk otot-otot di seluruh tubuh.

Demikianlah ulasan singkat seputar cutting program. Pada dasarnya, program ini bisa dilakukan baik oleh pria maupun wanita. Akan tetapi, pada wanita, program ini bisa dibuat agar tidak seberat yang bisa dijalani oleh pria. Asalkan tetap berpegang teguh pada prinsip utama: kalori masuk lebih kecil dari kalori keluar.

Panduan Membuat Home Gym

Ingin tahu lebih lanjut bagaimana membangun sebuah HOME GYM di rumah Anda, simak panduan berikut!